Kamis, 17 Februari 2011

Perjuangan dalam menggapai masa depan


Dalam artikel kali ini kami menulis tentang pejuangan untuk mencapai masa depan, karena masa depan sangatlah panjang maka dari itu kita butuh perjuangan yang kuat untuk  mengahadapi rintangan yang ada di depan kita nantinya. Rintangan  tersebut tidak hanyadalam fisik kita melainkan dari psikis kita juga. Maka dari itu mau tidak mau kita harus menghadapinya!. Hidup adalah perjuangan. Itu kata orang. Memang benar, dalam hidup akan penuh dengan perjuangan. Terutama bagi mereka yang memiliki cita-cita besar, baik cita-cita pribadi maupun cita-cita dalam dakwah. Bagi mereka yang tidak memiliki cita-cita besar, tidak akan mampu melihat bahwa hidup penuh dengan perjuangan. Yang ada di depan mereka hanyalah bagaimana mencari kesenangan belaka.
Jika Anda merasa bahwa hidup penuh tantangan, halangan, rintangan, dan ujian, artinya hidup Anda memang penuh perjuangan. Anda termasuk orang yang memiliki cita-cita yang tinggi, baik meraih pencapaian yang besar maupun melepaskan diri dari masalah besar yang menghimpit. Satu hal yang diperlukan dalam perjuangan adalah kesabaran.


Apa Itu Kesabaran ....?
Secara singkat, sabar bisa didefinisikan sebagai ridha, tenang, teguh, dan yakin. Sabar bukan berarti diam dan menyerah. Justru orang yang diam dan menyerah bertolak belakang dengan definisi sabar. Rasulullah saw adalah orang yang paling sabar dan selalu sabar, tetapi beliau tetap berperang, tenang saat menghadapi tekanan, dan yakin bahwa kemenangan akan dicapai. Dan kami pun juga menemukan hadisnya yaitu :
Amirudin bin usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya, dengan lapang dan tenang, hal tersebut juga dikemukakan oleh imam Al-khawas “sabar adalah refleksi keteguhan untuk merealisasikan Al-Quran dan sunnah sehingga sabar tidak identik dengan pasrah dan ketidakmampuan”. Rasulullah SAW memerintahkan kepada umatnya untuk sabar ketika berjihat. Padahal jihat adalah memerangi musuh allah, yang klimaksnya adalah perang.
Anda tidak akan pernah mencapai 9.999 langkah seperti albert einsten jika Anda kehilangan kesabaran di tengah jalan. Perjuangan akan memberikan hasil, dan pasti akan memberikan hasil, jika diiringi dengan kesabaran. Namun, pada kenyataanya  kesabaran sering kali melemah. Saat 9000 langkah sudah berlalu, rasa letih mulai menghinggapi diri, maka kesabaran bisa saja berangsur turun. Sampai-sampai, orang yang lemah kesabarannya mengatakan bahwa sabar ada batasnya. Sabar terasa begitu sulit.
Memang benar, sabar itu berat. Bagi kebanyakan orang, sabar itu memang berat, kecuali bagi mereka yang khusyuk. Dalam Al- Quran ditulis :
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al Baqarah:45-46)
Sabar menghadapi kesulitan dan mengerjakan shalat memang berat bagi orang yang tidak khusyuk. Ayat diatas pun menjelaskan kepada kita apa makna khusyuk tersebut (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
Kata kuncinya dikata “meyakini”. Meyakini bahwa mereka akan menemui Allah dan mereka akan kembali kepada-Nya. Keyakinan ini, akan menjadikan mereka  memiliki cara pandang bahwa nilai dan harga dunia seluruhnya adalah menjadi kecil. Jika seluruh dunia saja kecil, apalagi masalah yang kita hadapi menjadi lebih kecil lagi.
Agar Kesabaran Tetap Ada !
Karena itulah, selain sabar, kita pun diperintahkan meminta pertolongan melalui shalat. Shalat adalah penolong yang tidak akan hilang dan bekal yang tidak ada habisnya. Sabar adalah masalah hati, sementara shalat adalah cara agar kita terus memperbaharui hati kita. Dengan shalat, kita yang lemah ini, akan terhubungan dengan Allah Yang Mahakuat dan Mahakuasa. Jelas sudah, bahwa shalat akan menaikan kembali kesabaran kita.
Allah Bersama Orang-orang Yang Sabar !
di dalam Al- Quran ditulis ayat yang menyatakan bahwa Allah bersama orang yang sabr berikut ayatnya :
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah:153)
Allah bersama-sama orang yang sabar, menguatkan, memantapkan, meneguhkan, mengawasi, dan menghibur mereka. Allah sebagai tempat bergantung, sehingga kita akan terlepas dari keputus-asaan saat menjalani perjuangan.
Hidup memang penuh dengan perjuangan, tetapi selama kita bersabar kita tidak perlu takut karena Allah bersama orang-orang yang sabar. Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai.

1 komentar:

Tian mengatakan...

tulisan yg bagus, makasih
kunjungi jg tyan-bima.blogspot.com

Posting Komentar